Friday, December 16, 2016

16 Desember 2016

Alohaaa halo halo hai hai \(^.^)/
Sepertinya saat ini otak, pikiran, dan hatiku sedang bersekongkol dengan sangat giat untuk mengingatkanku dengan keadaanku yang sangat monoton saat ini. Karena belakangan ini aku bermimpi sedang melakukan serangkaian interview dan tes untuk melamar pada sebuah perusahaan. Memang pada dasarnya bunga mimpi, orang-orang yang ada di perusahaan itu adalah orang-orang yang aku kenal dengan sangat baik. Aku mengenal mereka semua karena mereka berada sangat dekat dengan lingkunganku wkwkwkwk (benar-benar sangat lucu kalau dipikir-pikir). Ketika bangun dari mimpi itu, aku benar-benar sangat ingin sekali segera mendapatkan pekerjaan yang bisa menghasilkan. Fiuh -_-“
Sekarang ini hari Jumat yang kesekian-sekian setalah tanggal 17 september 2016. Artinya ini merupakan jumat kesekian yang aku lalui dengan penuh kebosanan. Tidak ada kegiatan yang begitu berarti saat ini. Namun, jumat kali ini cukup berbeda dengan hari biasanya karena tadi pagi aku lalui dengan sebuat tes untuk melamar ke tempat bimbel  yang ada di kota tempatku tinggal. Jadi pagi ini tidak semembosankan seperti pagi-pagi biasanya.
Nah, seperti yang kalian tau, aku ini merupakan tamatan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas kota tempatku tinggal. Jadi akupun juga melamar sebagai instruktur Bahasa Inggris di bimbel yang aku lamar ini. Mendapat pangilan untuk melaksanakan tes tertulis aku sempat berpikir tes yang aku jalani ini akan berhubungan dengan bahasa inggris, seperti TOEFL, TOEIC, atau tes lainnya. Tapi ternyata itu hanya ilusi yang diciptakan oleh otakku semata. Hahaha :D ternyata tes yang aku hadapi pagi ini cukup beragam, dan eng ing eng…. Tidak ada satu soalpun yang berhubungan dengan bahasa inggris. Daebakk! Benar benar diluar perkiraanku hahaha :D
Malahan tes yang diberikan itu kebanyakan seputar matematika ckckck. Setelah sekian lama tidak membahas soal-soal seperti ini, rasanya menantang sekali. Ah kembali teringat dengan masa-masa membahas soal TPA sebelum SNMPTN, ada tantangan tersendiri yang aku rasakan. Ingin rasanya untuk mampu membahas semua soal dengan sangat baik, namun karena waktu yang sangat sedikit jadi terpaksa aku mengerjakan soal yang terasa ringan saja.
            Dari soal-soal yang disuguhkan juga sangat terasa bahwa soal-soal tersebut menguji ketelitian para peserta, sedangkan aku yang sangat lelet ini terpaksa mengerjakan soal sekenanya agar waktu yang diberikan bisa cukup. Tadi saja, untuk deret angka, karena aku terlalu lama berpikir jadinya hanya sedikit soal yang bisa terselesaikan padahal aku yakin aku bisa menjawab lebih banyak jika waktu yang diberikan lebih banyak T.T. seperti itu lah kompetisi, harus gercep a.k.a gerak cepat!
            Ada juga soal yang menunjukan kepribadian. Ah, untuk soal seperti ini aku juga menjawab apa adanya saja. Aku menjawab seperti apa adanya diriku. Tidak muluk-muluk, tidak neko-neko, yang jelas singkat jelas dan padat. Yang penting harus kena sasaran. Aku tidak pandai menulis dengan narasi yang panjang (-,-). Rasanya tidak memuaskan, tetapi memang itu yang menunjukan diriku. Semoga saja jawabanku menunjukan pribadi diri yang bagus ketika dibaca oleh pemeriksanya.
            Sudahlah, kali ini hanya ini pengalaman yang bisa aku berikan. Tidak terlalu berarti memang, tapi aku berharap bisa menjadi pembelajaran untuk pembaca lainnya ketika akan melakukan tes untuk melamar kerja. Semoga yang sedang mencari kerja seperti diriku segera menemukan jodohnya yang tak tau dimana (read: pekerjaan). Hahahaha :D

Terima Kasih! Thank you! Gamsahamnidha! Gracias! Arigatō!

Friday, November 11, 2016

11 November 2016

Halo teman teman, masih ingat denganku bukan? Yep, masih gadis yang sama dan sudah tidak remaja lagi -_-. Sudah memasuki fase dewasa seharusnya, tapi apa kenyataannya? Aku masih terlihat seperti gadis kecil dirumahku :O. Kalau kalian membaca kisah gidupku yang sebelumnya, tentu kalian tahu bahwa aku adalah anak kedua dari dua orang bersaudara, yang berarti aku adalah anak bungsu. Aku dengan kakakku terpaut cukup jauh, sekitar 10 tahun lebih. Yang artinya menjadikan aku semakin semakin semakin kecil dirumah ini :O :O
Sudah memasuki bulan November tahun 2016, kembali berada dipenghujung tahun. Sungguh! Waktu itu sangat cepat berlalu. Aku baru saja merayakan pertambahan usiaku yang ke 23 tahun. Fiuh! Harus mengakui bahwa aku tidak muda lagi. Kuliah? Apa kabarnya kuliah? Aku berhasil tamat sekitar satu setengah bulan yang lalu. Yeaaaaay akhirnya aku berhasil menyelesaikan kuliahku. Selama proses pengerjaan skripsi, masa-masa itu sangatlah tidak mudah. Banyak pengalaman-pengalaman yang sungguh berkesan. Banyak pelajaran kehidupan yang tidak aku dapatkan dari dosen-dosenku. Sungguh, aku bersyukur bisa mempelajari semua itu. (Waah :$ sepertinya aku memang sudah bisa dibilang dewasa. Hahaha :D)
Jadi apa kerjaku pasca-wisuda? Yaaaa gitu deh, jobless a.k.a jobseeker alias jobfighter bin pengangguran. Hampir 2 bulan ini hidupku hanya bangun-ngebabu-tidur (yang lain masuk dalam rincian hahaha). Saking menjalani hidup yang bisa dikatakan sangat sangat sangat monoton, aku sungguh bosan menjalaninya. Memang rasanya lebih menyenangkan ketika kuliah, heuh -_-. Aku benar-benar manusia tulen, ketika kuliah ingin cepat-cepat tamat, ketika sudah tamat ingin merasakan kuliah lagi. Maunya apa sih? Tapi ada sih satu keuntungan karena banyak waktu senggang begini, aku bisa kembali menulis, menceritakan kisah hidupku, berbagi pengalaman hidup yang aku alami. Eaaaak :$
Kali ini apa yang ingin aku ceritakan ya? Sebenarnya aku juga tidak tahu pasti apa yang ingin aku ceritakan, yang aku lakukan sedari tadi hanya membiarkan jari-jari imut ini menari-nari di atas keyboard. Aku biarkan semuanya mengalir, hingga ia bermuara disuatu tempat, menjadi suatu tulisan yang utuh dan memberikan arti bagi yang membacanya hihihi :D. sudahlah, sedari tadi rasanya aku bertele-tele menulis hal yang tidak pasti (efek jobless -_-)
Hem, minggu lalu kakak sepupuku—kak Fitri yang sekarang sudah bekerja di Batam. Dulunya kak Fitri kuliah di kota yang sama denganku—pulang kampung. Setelah sekian lama tidak bertemu akhirnya kami bertemu. Sejujurnya aku merindukan kakakku itu, soalnya sedari kecil dari sekian banyaknya saudaraku—sepupu!—hanya kak Fitri yang paling sering aku temui dan paling sering berada disekitarku. Jadi buatku kak Fitri merupakan kakak yang paling dekat, sosok yang menjadi tempatku untuk berkeluh kesah dan juga sebaliknya. Kak Fitri juga sosok yang wisdom in her way, I thought. Jadi, bisa dikatan kak Fitri menjadi sosok panutan buat ku—includes in fashion style.
Nah, kak Fitri pulang dalam rangka mengunjungi camer-nya—tetapi camernya ini tinggal di kota yang berbeda. Selama kak Fitri pulang, dia benar-benar memanfaatkan waktu untuk bertemu dengan teman-teman lamanya. Sehingga, bisa dikatakan kak Fitri cukup sibuk pergi ke sana dan ke sini selama di rumah. Pada saat yang sama aku juga sibuk melakukan beberapa hal—yaa seperti yang dilakukan oleh para jobseeker, aku sibuk mengantarkan lamaran dan browsing juga untuk memasukan lamaran. Fiuh! Hard day. Ternyata eh ternyata tiga hari, hanya tiga hari kak Fitri pulang ke rumah. Waktu yang cukup singkat, dan aku tidak punya kesempatan untuk menceritakan apa yang ingin ceritakan—disatu sisi aku juga selalu mencari waktu yang tepat alias suka kelamaan mikir. Ya pada akhirnya kak Fitri kembali ke asalnya dengan begitu saja. Tisak ada ukiran cerita yang bisa kami ukir berdua. Hahaha :D yang ujung-ujungnya aku akan kembali merindukan kakak sepupuku itu.
Okay, back to reality! Banyak hal yang telah aku lalui selama periode menganggur ini. Banyak juga pelajaran yang dapat aku ambil selama melamar di sana dan di sini. Pengalaman bahwa memang melamar itu harus menunjukan profesionalitas untuk bekerja. Menunjukan bahwa saya adalah orang yang siap untuk bekerja. Poin seperti itu sangat dibutuhkan ketika melamar pekerjaan. Menurutku pribadi itu menunjukan siapa dan bagaimana kamu. Terlambang dari bagaimana bentuk, susunan, dan kerapian berkasmu. Itu adalah pelajaran pertama yang aku dapatkan ketika mlamar untuk pertama kalinya dan langsung mendapatkan penolakan mulai dari bagian administrasi. Sungguh! Diluar dugaan, sangat mengecewakan sekali pada saat itu. Tapi untungnya pada saat itu aku mampu untuk mengambil sisi positif dari penolakan itu. Aku belajar bahwa melamar itu memang bukan main-main dan harus profesional.
Pelajaran selanjutnya yang aku dapatkan juga berbeda lagi, ketika melamar dan memasuki sesi FGD (focus group discussion). Aku yang pada dasarnya ini pemalu menjadi semakin pemalu ketika berada dalam group yang berjumlah 12 orang. Yaampuuuun -_- apa yang terjadi dengan aku yang pemalu ini, berubah menjadi sangat pemalu. Kembali menyimpan semua apa yang aku pikirkan cukup hanya dikepala, membenarkan dan bertanya-tanya hanya dalam kepalaku sendiri. C’mon, Marisa! Wake up! This was not what you want to do, rite? Aku kesini bukan untuk duduk manis dan memperhatikan, disini aku harus speak up. Itulah yang aku pikirkan ketika aku berada dalam suasana FGD waktu itu. Sikap yang membawa ketidak beruntungan menurutku.
Lain lagi pengalaman ketika aku diinterview oleh Kepala Cabang suatu perusahaan. Aku yang mendapatkan kabar secara mendadak begitu, merasa was wes wos ketika tahu akan segera diinterview oleh Kepala Cabang. Aku merasa tidak memiliki persiapan yang matang untuk menjawab segala macam pertanyaan yang akan ditanyakan oleh beliau. Ketika memasuki ruangan, suasananya memang tidak mengintimidasi ataupun tertekan, tetapi ketika beliau mulai bertanya aku mulai dilanda gugup yang sangat dahsyat. Semua pertanyaan yang beliau lontarkan memang aku jawab, hanya saja aku merasa situasinya terasa sangat kaku, tidak menarik, karena kegugupan yang aku rasakan membuat aku hanya menjawab apa yang beliau tanyakan tidak ada canda tawa yang terjadi diantara kami untuk mencairkan suasana.
Tidak hanya sampai disana, setiap pertanyaan yang beliau tanyakan aku memang menjawbnya, hanya saja semua jawabanku terdengar sangat tidak professional. Tidak menunjukan bahwa aku adalah pribadi yang pantas untuk bekerja dengan professional. Pada saat itu aku merasa harusnya aku lebih mampu untuk menganalisis pertanyaan dan menjawabnya dengan yakin dan lantang. Tidak menunjukan rasa gugup dan terkesan malu-malu. Andaikan waktu bisa diputar lagi, aku ingin mengulang kembali menjawab semua jawaban itu dengan lebih baik lagi.
Nasi sudah bubur, mungkin itu peribahasa yang paling pas untuk pengalamanku. Seperti yang aku katakan tadi, aku tidak bisa mengulang waktu, waktu yang berlalu tidak pernah kembali. Percuma aku memikirkan sesuatu yang sudah terjadi dan tidak akn kembali, semuanya tidak akan kembali lagi untuk bisa aku perbaiki. Yang bisa aku lakukan hanyalah belajar kembali dari semua pengalaman yang telah aku peroleh. Pengalaman memang benar guru yang terbaik. Mengajarkan kembali agar aku tidak mengulangi lagi kesalahan yang telah aku lakukan di masa depan. Yang aku bisa lakukan saat ini hanya belajar, belajar, belajar, dan belajar. Aku sungguh senang dengan diriku saat sedang menulis ini. Aku merasa penuh semangat dan begitu berkobar dan membara untuk selalu belajar dan mengejar mimpi dan cita-citaku.
Wish me luck!

Wednesday, October 26, 2016

Home Sweet Home

Title : Home Sweet Home volume 1-2 (Completed)
Author : Yasuko


 


Hello… Hi... Hi... :) It has been a long time didn’t write anything here. Actually I have so many comics that I want to review; unfortunately, I didn’t have free time to write. Then, now the good news is I have so many time to write; it means that I am jobless rite now, wkwkwk :D. Recently, I have some new comics, so I wanna review all of them. So, just wait for my reviews, key?
Today, I will review Yasuko’s comic, the title is Home Sweet Home. This comic has two volumes. This story quite unique, actually. Guys, have you ever heard story about couple? Yep, this comic told about couple story. What’s the difference? In fact, they are not like an usual couple, but they live as the same family; they have same family’s name which means that they are a family. That makes this story interesting. Hahaha that’s really Yasuko, I guess. In my opinion, Yasuko always writes story that couldn’t be acceptable in general. However, I always fall in love when I read it further. The story has its own taste.
So, in the first volume this comic told about Taro and Shizuka which was a couple. They studied in the same class. Taro asked Shizuka for going out with him when he saw Shizuka tried to approach a cat in the way she went home. Then, few moments after they were dating, what a surprised news! They have to become a family because Taro’s father and Shizuka’s mother decided to marry. That is the first conflict which happens in this comic. The next conflict was about Shizuka and Taro’s relationship. How they could be a couple if they were a family. Shizuka was the one who was really insecure at that time because of some past reasons. Taro convinced Shizuka to maintain their relationship; they still could marry in the future because they did not related by blood. (aaaak I am really melted when Taro try to convince Shizuka. He really proves how much he loves her :3). Conflicts did not stop there, it continued when their sister and brother knew about their secret love.
Next to second volume, this comic tells more about how relationship among Shizuka’s first brother (Takamasa) and Taro-Shizuka. How big brother would face the reality that his sister has a relationship with her brother. In this part, I really really couldn’t handle my laugh reading how straightforward Taro’s personality :D. Taro could convince Takamasa about his true feeling toward Shizuka. (You should read this part, I am sure you would be laughing out loud). In the end of this story is really happy ending. They story still continued after they were an adult. They lived happily ever after as a happy family.
I couldn’t tell every parts of this comic to you. It will lose its taste when you read it by yourself hahaha :3. So, when you want to read something that seems cute all the way you open every pages, you should read this comics. Yasuko has a cute, nice, and awesome art. I love to see how Yasuko made it. Then, about the story, this is one of fave my story. Kyaa kyaa kyaa I really wander through the flow. I just feelin’ excited when I read every pages. How could I explain my feelin’? OMG! :3:3:3:3